Kominfo Gandeng 6 Perguruan Tinggi di Kalimantan Siapkan Talenta Digital Indonesia

Kementerian Kominfo bersama Universitas Mulawarman, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Tanjungpura, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Banjarmasin, dan Politeknik Negeri Pontianak menyelenggarakan pelatihan untuk 486 lulusan SMK dan 196 lulusan perguruan tinggi.

logo kominfo

Samarinda, Kominfo - Salah satu perubahan besar dalam Revolusi Industri 4.0 di bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah transformasi dengan kehadiran perangkat dan keahlian big data, internet of things, artificial intelligence, machine learning, cloud computing, dan beragam teknologi interaktif terbaru.

Presiden Joko Widodo memiliki visi yang jelas dalam mengarahkan ekonomi Indonesia ke era digital baru. Salah satu fokus pembangunan nasional Indonesia tahun 2019 adalah peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, termasuk di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Melalui Program Digital Talent Scholarship 2019, pemerintah memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia.

Bidang pelatihan meliputi Cyber Security, Cloud Computing, Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things, Machine Learning, Digital Skills, IT Essentials, Android, dan Programming Essentials in Python. Selain itu peserta juga dibekali softskill dan hardskill untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.

“Sasaran Program DTS 2019 untuk membekali kompetensi 25.000 orang lulusan SMK, D3/D4, S1, Aparatur Sipil Negara (ASN), guru TIK SMA atau setara serta penyandang disabilitas. Selain itu, memberikan sertifikat dari Global Technology Company dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

 

Latih 680 Calon Talenta Digital Kalimantan

Pelatihan untuk membekali talenta digital ini merupakan bagian dari Program Digital Talent Scholarship 2019. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia agar berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan Revolusi Industri 4.0.

“Diperkirakan dalam satu tahun, Indonesia akan bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain jika mempunyai 600.000 lulusan atau kalangan muda yang mempunyai keahlian  bidang teknologi digital terutama yang terkait dengan kebutuhan industri 4.0.”

“Program ini disesuaikan dengan permintaan pasar sekaligus bekerja sama dengan perusahaan teknologi global seperti Amazon Web Service (AWS) dan Cisco, untuk mengejar ketertinggalan kebutuhan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” ujar Prof. Dr. Henri Subiakto, dalam sambutannya saat pembukaan Regional Digital Talent Scholarship 2019 di Universitas Mulawarman, Samarinda, Rabu, 3 Juli 2019.

Bersama Universitas Mulawarman, Universitas Lambung Mangkurat, dan  Universitas Tanjungpura, Kementerian Kominfo menggelar Fresh Graduate Academy. Program beasiswa pelatihan untuk lulusan perguruan tinggi ini akan berlangsung selama 2 bulan.

Di Universitas Mulawarman, pelatihan diikuti 72 orang peserta. Sedangkan di Universitas Lambung Mangkurat diikuti 74 orang peserta, dan Universitas Tanjungpura menggelar pelatihan untuk 50 orang peserta.

Sementara, untuk membekali lulusan SMK bidang TIK dengan kemampuan digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Banjarmasin, dan Politeknik Negeri Pontianak memberikan beasiswa pelatihan Vocational School Graduate Academy yang akan berlangsung selama 1 bulan.

Program pelatihan di Politeknik Negeri Samarinda ini diikuti oleh 199 orang lulusan SMK, di Politeknik Negeri Banjarmasin diikuti oleh 190 orang, dan di Politeknik Negeri Pontianak diikuti oleh 97 orang.

“Program Digital Talent Scholarship 2019 ini luar biasa sekali. Bagi kami ini adalah program yang sangat inovatif, memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat-bakat dan talenta yang ada di jurusan teknologi informasi, harapan kami ke depan program ini dapat diteruskan dan ditingkatkan,” ujar Ketua Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda Ansar Rizal, S.T., M.Kom.

 

Dukungan 6 Perguruan Tinggi

Program Digital Talent Scholarship ditargetkan untuk meningkatkan standar kompetensi talenta digital Indonesia dengan 4 (empat) program akademi yaitu Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Coding Teacher Academy (CTA), dan Online Academy (OA).

Di Kalimantan, pelaksanaan Program Digital Talent Scholarship 2019 bekerja sama dengan enam mitra perguruan tinggi, yaitu Universitas Mulawarman, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Tanjungpura, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Banjarmasin, dan Politeknik Negeri Pontianak .

Laporan World Economic Forum 2018 menempatkan Indonesia pada peringkat 80 dari 137 negara dalam aspek kesiapan teknologi. Sementara dari aspek efisiensi pasar kerja, posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 137 negara. Kondisi itu membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk mendorong dan mengembangkan sumberdaya untuk memasuki revolusi industri 4.0.

Pemerintah menargetkan, Program DTS 2019 dapat menjadi solusi dalam menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia agar lebih siap dalam memasuki Revolusi Industri 4.0.

Pembukaan Regional DTS 2019 di Samarinda juga diisi dengan Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan dan Pancasila yang disampaikan Kepala Subdirektorat Pengawasan BNPT Moch Chairil Anwar, SH.

Acara itu juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sarjono, para pejabat perwakilan dari Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Tanjungpura, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Banjarmasin, dan Politeknik Negeri Pontianak, serta para perwakilan dari sektor industri di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, diantaranya Green Nusa, BRItech, Thortech, dan Utama Web.

Wakil Rektor Unmul dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kemenkominfo yang telah menggandeng Universitas Mulawarman sebagai salah satu penyelenggara program ini, yang mana sejalan dengan salah satu program Unmul yaitu meningkatkan kemampun mahasiswa maupun lulusan di bidang soft skill IT dan social skills.

Sementara dari Kementerian Kominfo hadir Kepala Pusdiklat Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Usuluddin, Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Samarinda Ricky H. Paat, dan Kepala Balai Monitoring Spektrum Frekuensi kelas 1 Samarinda H. Sugandhi.**